Jumat, 24 Januari 2014

Memelihra Mesin Motor


Memelihara mesin pada sepeda motor sebenarnya tidaklah terlalu sulit, bahkan dengan sedikit pengalaman kita sudah dapat melakukannya sendiri dirumah, pada kesempatan kali ini dok-ter tidak ingin membagikan koleksi gambar berharga melainkan tips dalam memelihara mesin sepeda motor, seperti kita ketahui saat ini motor menjadi sarana transportasi umum bagi sebagian bersar masyarakat indonesia, hal ini di sebabkan selain praktis juga dapat menghemat biaya karena konsumsi bensin yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil, tampa berlama-lama mari kita langsung saja ke info dari dok-ter mengenai pemeliharaan mesin pada motor.

Yang pertama Bensin/ bahan bakar. JANGAN PERNAH BELI BENSIN OPLOSAN. Belilah bahan bakar untuk motor anda di SPBU resmi. Kalau memang emergency sekali maka itu tidak apa2 (asal jangan emergency terus2an ya ). Segera buang (di-drain) dan diganti begitu kita telah mendapatkan/ membeli bensin dari SPBU resmi. Bensin Oplosan biasanya sudah turun nilai oktannya karena telah dicampur dengan unsur lain (biasanya minyak tanah). Kalau nilai oktan sudah turun mengakibatkan pembakaran jadi tidak sempurna dan meninggalkan kerak di kepala silinder dari mesin motor/ mobil anda. Apabila telah terbentuk kerak maka akan menyebabkan mesin anda menurun performanya. Kalau dipakai terus menerus biasanya mesin akan menggelitik dan bergetar. Ada baiknya anda membaca manual yang menyertai motor anda. Disitu biasanya diterangkan bahan bakar dengan nilai oktan berapa yang bagus/ optimal untuk mesin motor anda.

Yang kedua  Oli. Ini merupakan komponen terpenting ke-dua yang mesti diperhatikan. Fungsi oli itu kurang lebih adalah sebagai cleaning, cooling, cushioning, and lubrication. Disini saya tidak akan membahas fungsi2 itu secara detail. Rekomendasi dari pabrik untuk penggantian oli mesin adalah sekitar 2000 sampai dengan 2500 km (besaran bervariasi tergantung merk motor). Kalau berdasarkan pengalaman, pelaksanaaan penggantian oli mesin setiap 1200 s.d. 1700 km. Walah… bukannya kalau kaya gitu jauh lebih boros? Weits ntar dulu…kenapa? Karena jakarta atau kota2 besar lainnya terkenal dengan kemacetannya. Tidak hanya mobil tapi motor pun bisa mengalaminya. Pada saat macet, mesin motor tetap berputar, dan oli pun kerjanya makin berat.

Apabila motor jarang digunakan, maka disarankan untuk mengganti oli per 3 bulan (istilahnya kena calendar time). Kenapa juga sih per 3 bulan? Karena kalau oli tersebut sudah di pergunakan untuk melumasi mesin, biasanya sedikit bersifat asam/ acid. Asam itu apabila terkena metal dan bereaksi dapat menyebabkan korosi. Ini juga dapat merusak mesin. Oleh karena itu ganti oli anda per 3 bulan apabila kilometernya tidak mencapai 1200 atau 1700. sebagai contoh nyata dengan perlakuan ini umur plat kopling basah (seperti motor bebek) dapat lebih dari 5 – 6 tahun (rata2 umurnya antara 3 sampai 4 tahun; harganya sekitar 300 – 500 ribu rupiah).

Trus oli apa sih yang sebaiknya di pakai? Kalau untuk yang ini sebaiknya anda bereferensi kepada manual dari pabrik. Jangan pernah di turunkan misalnya dari 20W 50 ke 10W 40 karena itu akan mempengaruhi tingkat keausan dari komponen mesin yang berputar dan bergesekan, walaupun katanya dapat memperingan tarikan (mesin jadi enteng).

Cara mengganti oli yang benar adalah sebagai berikut: Panaskan mesin motor anda kurang lebih selama 5 menit. Setelah itu drain/ buang oli lama anda. Untuk memastikan oli lama sudah keluar semuanya, lakukan cranking/ putar mesin anda dengan menggunakan foot starter beberapa kali. Boleh menggunakan electric starter tapi dibatasi. Setelah itu masukkan oli baru. Yang perlu di perhatikan disini adalah pada saat kita akan membuka oli baru ada baiknya kita menggoyang-goyang kaleng oli atau botol oli tersebut (olinya di kocok2 terlebih dahulu). Kenapa? Karena biasanya di dalam oli itu ada lapisan tipis yang sering disebut dengan “film”. film atau lapisan tipis itu berguna sebagai pelindung mesin pada saat bergesekan. Kalau kita beli oli biasanya film yang ada di dalam oli itu pada ngumpul di bawah. Secara kasat mata film atau lapisan tipis itu tidak kelihatan. Dengan di kocok2 tadi film tersebut akan tercampur kembali dengan baik (ini saya ambil dari arahan untuk penggantian oli di pesawat terbang). Setelah itu barulah oli tersebut dimasukkan ke dalam mesin. Sebelum di start, ada baiknya pergunakan starter kaki beberapa kali untuk mensirkulasikan oli baru ke bagian2 mesin anda. Barulah setelah itu nyalakan mesin anda selama beberapa menit.

NB : Tutup oli itu sebaiknya di kencangkan hanya dengan tangan. Tidak perlu mempergunakan alat seperti tang (biasanya kalau anda bawa motor anda untuk service rutin, mekaniknya akan melakukan hal tersebut; maksudnya tutup oli dikencangkan dengan tang, coba deh perhatikan). Kenapa? Karena pengecekan kuantitas oli itu sebenarnya masuk dalam pre-start check (check yang harus anda lakukan sebelum mesin dihidupkan). Jangan pernah start mesin motor anda tanpa ada oli.

Sekian info kali ini dari dok-ter, semoga bermanfaat terus rawat sepedanya ya! , dan seperti biasa tetap nantikan info-info menarik berikutnya dari do-ter ^_^" !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar